Potensi Baruas Kelor dalam Mengatasi Masalah Stunting Balita Usia 12 - 23 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tampa Padang

  • Muh Hasyim Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Mamuju
  • Najdah Najdah Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Mamuju
  • Nurbaya Nurbaya Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Mamuju
Keywords: Complementary food, Baruas Moringa Leave, Toddler, Stunting, Nutrition Status

Abstract

The prevalence of stunting in West Sulawesi has increased from 33.8% in 2021 to 35.0% in 2022. Meanwhile, based on e-PPGBM data, the highest prevalence of stunting was in the working area of the Tampa Padang Health Center, Mamuju, namely 47.3%. To overcome the problem of stunting, foods with nutritional value are needed, especially calcium, iron, zinc, and protein. Moringa leaves are a type of food that is rich in various nutrients. Adding moringa leaf flour to MP-ASI products is expected to improve the nutritional status of stunted children. The study aimed to determine the effect of giving moringa oil on improving the nutritional status of stunted toddlers by using a quasy experiment research method pre-test and post-test control group design. The sample was toddlers aged 12-23 months, as many as 23 people per group, 1 group was given the intervention of Moringa Baruas cake, and 1 group was given Baruas cake without Moringa (control). Analysis was performed using independent t-tests, paired t-tests and Ancova statistical tests. The study results showed an effect of giving Baruas cake to increase length, body weight, nutritional status (height-for-age, weight-for-height) and length in the intervention and control groups with a p-value <0.05. Giving segmented cakes has an effect on increasing weight, length, and nutritional status in toddlers. Giving Baruas cake is recommended to overcome the problem of stunting with more prolonged feeding.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Kemenkes RI. Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022. Kemenkes RI [Internet]. 2022;1–14. Available from: https://www.litbang.kemkes.go.id/buku-saku-hasil-studi-status-gizi-indonesia-ssgi-tahun-2021/

Al Rahmad A. Pemberian ASI dan MP-ASI terhadap Pertumbuhan Bayi Usia 6 - 24 bulan. J Kedokt Syiah Kuala [Internet]. 2017;17(1):8–14. Available from: http://202.4.186.66/JKS/article/download/7982/13232

Wangiyana NKAS, Karuniawaty TP, John RE, Qurani RM, Tengkawan J, Sptisari AA, et al. Praktik Pemberian Mp-Asi Terhadap Risiko Stunting Pada Anak Usia 6-12 Bulan Di Lombok Tengah. J Nutr Food Res. 2020;43(2):81–8.

Dirjen Kesmas Kemenkes. Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Percepatan Pencegahan Stunting di Indonesia [Internet]. 1st ed. Kemenkes RI. Jakarta: Kemenkes RI; 2018. Available from: https://promkes.kemkes.go.id/download/dsfs/files38487110219 STRATEGI KOMUNIKASI KEMENKES.pdf

Yudianti Y, Hapzah H, Nurbaya N. Asosiasi Pemberian MP-ASI terhadap Status Gizi Anak di Daerah Lokus Stunting di Mamuju. J Kesehat Manarang [Internet]. 2022 Nov 10;8(3):206. Available from: https://jurnal.poltekkesmamuju.ac.id/index.php/m/article/view/698

Djuwarno EN, Ramadhani FN, Yusuf NAR. Upaya Peningkatan Status Gizi Anak sebagai Pencegahan Stunting di Desa Mongiilo Utara Bone Bolango. J Pengabdi Masy Farm Pharmacare Soc. 2022;1:85–91.

Irwan Z. Kandungan Zat Gizi Daun Kelor (Moringa Oleifera) Berdasarkan Metode Pengeringan. J Kesehat Manarang. 2020;6(1):69–77.

Angelina C, Swasti YR, Pranata FS. Peningkatan Nilai Gizi Produk Pangan Dengan Penambahan Bubuk Daun Kelor (Moringa Oleifera): Review. J Agroteknologi. 2021;15(01):79.

Mboeik RB, Ndoen HI, Boeky DLA. Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian MP-ASI pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Oele Kabupaten Ndao. Media Kesehat Masy. 2022;4(1):63–70.

Aryani D, Krisnasary A, Simanjuntak BY. Pemberian Makanan Pendamping Asi Dan Keragaman Konsumsi Sumber Vitamin a Dan Zat Besi Usia 6-23 Bulan Di Provinsi Bengkulu (Analisis Data Sdki 2017). J Nutr Coll. 2021;10(3):164–71.

Hasyim M, Hapzah H. Daya Terima Kue Baruas dengan Penambahan Tepung Daun Kelor Tua. J Kesehat Manarang. 2019;5(2):132.

Rikandi M, Lamona A, Sari WK. Pemanfaatan Daun Kelor Sebagai Upaya Pencegahan Kejadian Stunting Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk ‘Aisyiyah 6 Padang. GEMASSIKA J Pengabdi Kpd Masy. 2022;6(1):47.

Irwan Z, Salim A, Adam A. Pemberian cookies tepung daun dan biji kelor terhadap berat badan dan status gizi anak balita di wilayah kerja Puskesmas Tampa Padang. AcTion Aceh Nutr J. 2020;5(1):45.

Luthfiyah F, Widjajanto E. Serbuk Daun Kelor Memulihkan Kondisi Fisik Gizi Buruk pada Tikus Model Kurang Energi Protein. J Kedokt Brawijaya. 2013;26(3):131–5.

Tandirau BS, Sagita S, Djie S, Rante T, Wilayah B, Puskesmas K. Pengaruh Pemberian Serbuk Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Peningkatan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Naibonat Kabupaten Kupang. Cendana Med J [Internet]. 2020;19(1):156–63. Available from: http://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CMJ/article/view/3360/2214

I. W. A. A. Okayana CIRMNMS. Optimalisasi Penggunaan TepungDaun Kelor (Moringa Oleifera Lam)Terhadap Kualitas Pie Susu. J Kuliner. 2022;2(1):9–20.

Rustamaji GAS, Ismawati R. Daya Terima Dan Kandungan Gizi Biskuit Daun Kelor Sebagai Alternatif Makanan Selingan Balita Stunting. J Gizi Unesa. 2021;01(01):31–7.

Rambu Podu R, Nuryanto. Pola Asuh Pemberian Makan pada Balita Stunting Usia 6-12 Bulan di Sumba Nusa Tenggara Timur. J Nutr Coll [Internet]. 2017;6:83–9. Available from: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/16897

Hanif F, Berawi KN. Literature Review : Daun Kelor ( Moringa oleifera ) sebagai Makanan Sehat Pelengkap Nutrisi 1000 Hari Pertama Kehidupan Literature Review : Moringa Leaves ( Moringa oleifera ) as Healthy Food Complementary Nutrition for the First 1000 Days of Life. J Kesehat. 2022;13(2):398–407.

Putri ASR, Mahmudiono T. Efektivitas Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan Pada Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Simomulyo, Surabaya. Amerta Nutr [Internet]. 2020 Mar 15;4(1):58. Available from: https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/15482

Jasmawati, Setiadi R. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita: Systematic Review. Mahakam Midwifery J. 2020;5(2):78–80.

Juhartini. Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Biskuit Dan Bahan Makanan Campuran Kelor Terhadap Berat Badan Dan Hemoglobin. Hosp Majapahit. 2016;147(March):11–40.

Sinaga ES, Rasyid IA, Mubarok MR, Sudharma NI, Nolia H. Pemantauan Konsumsi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Dalam Meningkatkan Berat Badan Balita Dengan Masalah Gizi. ABDI MOESTOPO J Pengabdi Pada Masy. 2023;6(1):1–8
Published
2023-06-14
How to Cite
Hasyim, M., Najdah, N., & Nurbaya, N. (2023). Potensi Baruas Kelor dalam Mengatasi Masalah Stunting Balita Usia 12 - 23 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tampa Padang. Jurnal Sehat Mandiri, 18(1), 84-94. https://doi.org/https://doi.org/10.33761/jsm.v18i1.966