Kebijakan Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Berbagai Daerah di Indonesia
Abstract
The environment and behavior play an important role in the occurrence of health problems or diseases, such as Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). DHF problems always occur from year to year, especially the number of cases, both globally and nationally and even locally. In Indonesia each region has different policies- in addressing DHF problems in their regions. This paper aims to describe several local government policies in dealing with DHF problems in several regions based on research results published in several journals. This research is in the nature of a review or article review. The results of the research reviewed in this article are 6 (six) articles, namely the range of 2018-2022. The aspects that are looked at are the title, author, year, objectives, methods, results and conclusions. The results of the study found that most local governments have different policies in tackling DHF, but with the aim the same thing, namely reducing DHF cases and preventing extraordinary events (KLB), such as by community empowerment, field action strategies and utilization of local wisdom. The conclusion is that regional policies in tackling DHF from 2018 to 2022 are able to reduce or control the incidence of DHF. To overcome unresolved problems related to behavior, it is better to use the Emotional Demonstration (Emo Demo) approach.
Downloads
References
Najmah. Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: Trans Info Media; 2016. 172 p.
Makrufardi F, Phillabertha PS, Safika EL, Sungkono. Factors associated with dengue prevention behaviour in riverbank area A cross-sectional study Elsevier Enhanced Reader.pdf. Yogyakarta; 2021.
Li C, Wu X, Wang X, Yin J, Zheng A, Yang X. Ecological environment and socioeconomic factors drive long-term transmission and extreme outbreak of dengue fever in epidemic region of China. J Clean Prod [Internet]. 2021;279:123870. Available from: https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2020.123870
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular. Masuk Peralihan Musim, Kemenkes Minta Dinkes Waspadai Lonjakan DBD [Internet]. Sehat Negeriku. 2022. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/
Anisak K, Dewi DSK. Implementasi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Ponogoro Dalam Penetapan Status Kejadian Luar Biasa (Klb) Wabah Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Kabupaten Ponorogo. WEDANA J Kaji Pemerintahan, Polit dan Birokrasi. 2019;5(2):22–31.
Yuningsih R. Kebijakan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Tangerang. Aspir J Masal Sos. 2019;9(2):260–73.
Ginanjar A, Trisnantor L, Sulistyo DH. Urgensi Kebijakan Peraturan Daerah tentang Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Kota Tasikmalaya Berdasarkan Pendekatan Analisis Stakeholder. ASPIRATOR - J Vector-borne Dis Stud. 2020;12(2):63–72.
Susianti N. Strategi Pemerintah Dalam Pemberantasan Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Kabupaten Merangin. Bul Penelit Sist Kesehat. 2019;22(1):34–43.
Utami, Tri., Sukendi A. Strategi penurunan kejadian penyakit demam berdarah dengue di wilayah kerja Puskesmas Gajah Mada Tembilahan. EcoNews Adv World Inf Environ. 2020;3(2):49–53.
Anggraini W, Arwanto A, Danda SP. Effectiveness of Bundo Peduli Jentik Program in Controlling the Dengue Hemorrhagic Fever. J Kebijak Pemerintah. 2021;(July):23–31.
Kirana C, Zainuddin A. Article Evaluasi Pelaksanaan Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Kota Kendari Prodi Kesehatan Masyarakat , Pasca Sarjana Universitas Halu Oleo , Kendari , Indonesia F akultas Kesehatan Masyarakat , Universitas Halu Oleo. J Ilm Obs. 2022;14(3):1–16.
Pujiyanti A, Irawan AS, Trapsilowati W, Pratamawati DA, Sriatmi A. Implementation of Dengue Control Program In Donggala Regency in 2014 (A Case Study in Primary Health Care of Wani and Labuan). Balaba J Litbang Pengendali Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara [Internet]. 2020;16(1):91–104. Available from: https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/blb/article/view/2309
Adnyana IMDM, Surya A. Strategy to control and eradicate dengue hemorrhagic fever vectors in Bali. Int J Public Heal Sci. 2023;12(1):196–202.
Mahmud MAF, Abdul Mutalip MH, Lodz NA, Muhammad EN, Yoep N, Hashim MH, et al. Environmental management for dengue control: A systematic review protocol. BMJ Open. 2020;9(5):1–4.
Pliego Pliego E, Velázquez-Castro J, Eichhorn MP, Fraguela Collar A. Increased efficiency in the second-hand tire trade provides opportunity for dengue control. J Theor Biol. 2020;437:126–36.
Leta S, Beyene TJ, De Clercq EM, Amenu K, Kraemer MUG, Revie CW. Global risk mapping for major diseases transmitted by Aedes aegypti and Aedes albopictus. Int J Infect Dis [Internet]. 2018;67:25–35. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.ijid.2017.11.026
Kumaran E, Doum D, Keo V, Sokha L, Sam B, Chan V, et al. Dengue knowledge , attitudes and practices and their impact on community-based vector control in rural Cambodia. 2020;1–16.
Mashudi DN, Ahmad N, Said SM. Level of dengue preventive practices and associated factors in a Malaysian residential area during the COVID-19 pandemic: A cross-sectional study. PLoS One [Internet]. 2022;17(4 April):1–15. Available from: http://dx.doi.org/10.1371/journal.pone.0267899
Jeelani S, Sabesan S, Subramanian S. Community knowledge , awareness and preventive practices regarding dengue fever in Puducherry e South India. Public Health [Internet]. 2015;1–7. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.puhe.2015.02.026
Rahmad I, Fathoni A, Author C. Effect of Syair Biola Katipu Education on Family Concerning Dengue Hemorrhagic Fever Prevention Knowledge. 2020;4(1):59–67.
Zicof E, Nelianis N, Darwel D, Erika E. Determinants of the Incidences of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). J Aisyah J Ilmu Kesehat. 2022;7(S1):219–26.
Copyright Notice
Pernyataan Hak Cipta dan Lisensi
Dengan mengirimkan manuskrip ke Jurnal Sehat Mandiri, penulis setuju dengan kebijakan ini. Tidak diperlukan persetujuan dokumen khusus.
Hak Cipta :
Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional
Hak cipta atas artikel apa pun di Jurnal Sehat Mandiri dipegang penuh oleh penulisnya di bawah lisensi Creative Commons CC BY-NC-SA 4.0.
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mempertahankan semua hak mereka atas karya yang diterbitkan, tak terbatas pada hak-hak yang diatur dalam laman ini.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Sehat Mandiri sebagai yang pertama kali mempublikasikan dengan lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA-4.0).
- Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain (misal: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dll), dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada Jurnal Sehat Mandiri.
- Penulis menjamin bahwa artikel asli, ditulis oleh penulis yang disebutkan, belum pernah dipublikasikan sebelumnya, tidak mengandung pernyataan yang melanggar hukum, tidak melanggar hak orang lain, tunduk pada hak cipta yang secara eksklusif dipegang oleh penulis.
- Jika artikel dipersiapkan bersama oleh lebih dari satu penulis, setiap penulis yang mengirimkan naskah menjamin bahwa dia telah diberi wewenang oleh semua penulis bersama untuk menyetujui hak cipta dan pemberitahuan lisensi (perjanjian) atas nama mereka, dan setuju untuk memberi tahu rekan penulis persyaratan kebijakan ini. Jurnal Sehat Mandiri tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas apa pun yang mungkin timbul karena perselisihan internal penulis.
Lisensi :
Jurnal Sehat Mandiri diterbitkan berdasarkan ketentuan Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA 4.0). Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk :
Menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun serta menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan, bahkan untuk kepentingan komersial, selama mereka mencantumkan kredit kepada Penulis atas ciptaan asli.

























