Gambaran Frekuensi Penggunaan Antimikroba Oral pada Tatalaksana Terapi Pasien Acne Vulgaris di RSUD Toto Kabila Gorontalo
Abstract
Acne vulgaris is a chronic inflammatory disorder that occurs in the polysebaceous unit and is generally caused by infection with the bacterium Propionibacterium acnes. The role of these bacteria in the pathogenesis of acne is the basis for giving antimicrobials or antibiotics in the management of acne vulgaris therapy, both in topical and oral forms. This study aims to describe the frequency of use of oral antimicrobials in the treatment of acne vulgaris and to determine the accuracy of antibiotic selection based on the severity of acne at Toto Kabila General Hospital, Gorontalo. This type of research is an observational study with a descriptive design and data collection was carried out retrospectively using medical record sheets from patients diagnosed with acne vulgaris. The results showed that of the 6 cases, there were 3 types of oral antibiotics used in the management of acne vulgaris, namely clindamycin, doxycycline and amoxicillin. Oral antibiotic therapy was found to be used alone in 5 cases, consisting of clindamycin 33.3%, doxycycline 33.3%, and amoxicillin 16.7%. While the use of a combination of antibiotics was only found in 1 case, namely a combination of clindamycin and gentamicin cream of 16.7%. Based on these results, it concluded that antibiotic therapy given as monotherapy or a combination of antibiotics in this study is not appropriate because it has the potential for resistance and recommended that all health workers and families pay attention to the use of antibiotics.
Downloads
References
Heng AHS, Chew FT. Systematic review of the epidemiology of acne vulgaris. Sci Rep. 2020;10(1):5754. https://doi.org/10.1038/s41598-020-62715-3
Sibero HT, Anggraini DI. Prevalensi dan gambaran epidemiologi akne vulgaris di Provinsi Lampung. JK Unila Jurnal Kedokteran Universitas Lampung. 2019;3(2):308–12.
Teresa A. Akne vulgaris dewasa: etiologi, patogenesis dan tatalaksana terkini. Jurnal Kedokteran Universitas Palangka Raya. 2020;8(1):952–64.
Yuliana A, Halimatushadyah E. Formulasi Dan Uji Anti Bakteri Sediaan Gel Antijerawat Ekstrak Herba Suruhan (Peperomia pellucida L. Kunth.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes. Jurnal Ilmiah Farmako Bahari. 2023;14(1):1–12.
Yusmaini H, Bahar M. Efek Antimikroba Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) Terhadap Isolat Bakteri Penyebab Acne vulgaris Secara Invitro. Jurnal Profesi Medika. 2018;11(2):63–72.
Akramullah MIS, Pramuningtyas R. Review Analisis Efektivitas Terapi Antibiotik Akne Vulgaris Derajat Berat. Publikasi Ilmiah UMS. 2020;192–200.
Asditya A, Zulkarnain I, Rahmadewi, Hidayati AN. Uji Kepekaan Antibiotik Oral terhadap Bakteri Propionilbacterium acnes Pasien Akne Vulgaris Derajat Sedang Berat. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. 2019;31(3):128–35.
Asbullah A, Wulandini P, Febrianita Y. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terhadap Timbulnya Acne Vulgaris (Jerawat) Pada Remaja Di Sman 1 Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2018. Jurnal Keperawatan Abdurrab. 2021;4(2):79–88.
Rozana Y, Rosmaini R. Hubungan Derajat Keparahan Akne Vulgaris Dengan Kualitas Hidup Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Angkatan 2017. Baiturrahmah Medical Journal. 2021;1(2):26–31.
Widiawaty A, Zahtamal Z, Sandora N, Amelinda A, Suryo MA, Priastiwi S. Hubungan Derajat Akne Vulgaris dengan Kepatuhan Pengobatan pada Mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Jurnal Ilmu Kedokteran (Journal of Medical Science). 2019;12(1):25–31.
Permatasari KD, Ratnawati D. Hubungan pengetahuan dan sikap dengan konsep diri remaja yang mengalami acne vulgaris di SMA Negeri 8 Kota Bogor. Jurnal JKFT. 2019;4(1):21–8.
Wibawa I, Winaya KK. Karakteristik penderita acne vulgaris di Rumah Sakit Umum (RSU) Indera Denpasar periode 2014-2015. Jurnal Medika Udayana. 2019;8(11):1–4.
Sachio A, Toruan VML. Hubungan Derajat Keparahan Akne Vulgaris dengan Kualitas Hidup menggunakan Dermatology Life Quality Index (DLQI). Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam. 2020;8(2):77–83.
Qonnayda U, Sutini T. Hubungan Akne Vulgaris Dengan Citra Tubuh Remaja Di Desa Lonam Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice. 2022;4(1):41–8.
Indira IA, Soethama NMSM. Profil umum akne vulgaris pada pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri Denpasar Timur. Simdos Unud. 2017;9(4):1–10. https://doi.org/10.24843.MU.2020.V9.i4.P03
Na’im Q, Meher C. Hubungan Derajat Stres Dengan Tingkat Keparahan Akne Vulgaris Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Angkatan 2017. Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan-Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara. 2022;21(1):19–25.
Ekasari DP, Sugiman T, Widiatmoko A. Kadar Tumor Necrosis Factor-Ï¡ Plasma Pada Berbagai Derajat Keparahan Akne Vulgaris Di Rsud Dr. Saiful Anwar Malang. Majalah Kesehatan FKUB. 2018;5(2):84–93.
Xu J, Mavranezouli I, Kuznetsov L, Murphy MS, Healy E. Management of acne vulgaris: summary of NICE guidance. bmj. 2021;374. https://doi.org/ 10.1136/bmj.n1800
Ogé LK, Broussard A, Marshall MD. Acne vulgaris: diagnosis and treatment. Am Fam Physician. 2019;100(8):475–84.
Baldwin H. Oral antibiotic treatment options for acne vulgaris. J Clin Aesthet Dermatol. 2020;13(9):26–32.
Sibero HT, Putra I, Anggraini DI. Tatalaksana Terkini Acne Vulgaris. JK Unila Jurnal Kedokteran Universitas Lampung. 2019;3(2):313–20.
Madelina W, Sulistiyaningsih. Resistensi Antibiotik Pada Terapi Pengobatan Jerawat. Farmaka. 2018;16(2):105–17.
Murphy PB, Bistas KG, Le JK. Clindamycin [Internet]. 2023. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519574/
Hapsari Y, Hidajat D, Hartati F. Kepekaan Mikrobiota Akne Terhadap Antibiotik Pada Pelajar SMA Penderita Akne Derajat Sedang-Berat Di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Kedokteran. 2019;8(1):1–6.
Moosa AS, Lim SF, Koh YLE, Aau WK, Tan NC. The management of acne vulgaris in young people in primary care: A retrospective cohort study. Front Med (Lausanne). 2023; https://doi.org/10.3389/fmed.2023.1152391
Patel DJ, Bhatia N. Oral antibiotics for acne. Am J Clin Dermatol. 2021;22(2):193–204; https://doi.org/10.1007/s40257-020-00560
Guzman AK, Choi JK, James WD. Safety and effectiveness of amoxicillin in the treatment of inflammatory acne. Int J Womens Dermatol. 2018;4(3):174–5.
Lee YB, Byun EJ, Kim HS. Potential role of the microbiome in acne: a comprehensive review. J Clin Med. 2019;8(7):987. https://doi.org/10.3390/jcm8070987
Zaenglein AL, Pathy AL, Schlosser BJ, Alikhan A, Baldwin HE, Berson DS, et al. Guidelines of care for the management of acne vulgaris. J Am Acad Dermatol. 2016;74(5):945–73. https://doi.org/10.1016/j.jaad.2015.12.037
Otlewska A, Baran W, Batycka-Baran A. Adverse events related to topical drug treatments for acne vulgaris. Expert Opin Drug Saf. 2020;19(4):513–21. https://doi.org/10.1080/14740338.2020.1757646
Copyright Notice
Pernyataan Hak Cipta dan Lisensi
Dengan mengirimkan manuskrip ke Jurnal Sehat Mandiri, penulis setuju dengan kebijakan ini. Tidak diperlukan persetujuan dokumen khusus.
Hak Cipta :
Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional
Hak cipta atas artikel apa pun di Jurnal Sehat Mandiri dipegang penuh oleh penulisnya di bawah lisensi Creative Commons CC BY-NC-SA 4.0.
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mempertahankan semua hak mereka atas karya yang diterbitkan, tak terbatas pada hak-hak yang diatur dalam laman ini.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Sehat Mandiri sebagai yang pertama kali mempublikasikan dengan lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA-4.0).
- Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain (misal: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dll), dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada Jurnal Sehat Mandiri.
- Penulis menjamin bahwa artikel asli, ditulis oleh penulis yang disebutkan, belum pernah dipublikasikan sebelumnya, tidak mengandung pernyataan yang melanggar hukum, tidak melanggar hak orang lain, tunduk pada hak cipta yang secara eksklusif dipegang oleh penulis.
- Jika artikel dipersiapkan bersama oleh lebih dari satu penulis, setiap penulis yang mengirimkan naskah menjamin bahwa dia telah diberi wewenang oleh semua penulis bersama untuk menyetujui hak cipta dan pemberitahuan lisensi (perjanjian) atas nama mereka, dan setuju untuk memberi tahu rekan penulis persyaratan kebijakan ini. Jurnal Sehat Mandiri tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas apa pun yang mungkin timbul karena perselisihan internal penulis.
Lisensi :
Jurnal Sehat Mandiri diterbitkan berdasarkan ketentuan Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA 4.0). Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk :
Menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun serta menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan, bahkan untuk kepentingan komersial, selama mereka mencantumkan kredit kepada Penulis atas ciptaan asli.

























