Hubungan Ketersediaan dan Pendidikan Tenaga Gizi terhadap Kejadian Stunting di Sumatera Barat, Indonesia
Abstract
The availability of an adequate number of qualified nutrition experts is a supporting factor for the success of nutrition programs and health transformation. The research aims to analyze the relationship between job suitability of nutrition professionals, education level, participation in training, and the competence of nutrition experts in relation to the nutritional status (prevalence of stunting) in West Sumatra, Indonesia. The study was conducted using a cross-sectional design, with a sample size of 698 nutrition professionals working in 16 districts/cities in West Sumatra. Data were collected through a questionnaire in Google Form format. This study revealed that 35.6% of nutrition professionals did not possess an active registration certificate. Around 43.9% had only completed a three-year diploma program, and 13.7% were not working in accordance with their profession. Approximately 65% of nutrition experts had not received training related to their authority, and 76.3% did not possess relevant competency certification to support their performance. There was a significant relationship between the number of nutrition professionals working in accordance with their profession, participation in training, and competency certification with the occurrence of stunting (p<0.05). The conclusion is that the higher the number of nutrition professionals working in accordance with their profession, trained, and competent, the lower the prevalence of stunting in the area. Policy measures and efforts are needed to meet the needs of nutrition experts in terms of quantity and quality in order to strengthen nutrition programs and improve the level of health in West Sumatra.
Downloads
References
Satriawan E. Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2024 (National Strategy for Accelerating Stunting Prevention 2018-2024). Tim Nas Percepatan Penanggulangan Kemiskin Sekr Wakil Pres Republik Indones. 2018;(November):1–32.
Bahagia Febriani AD, Daud D, Rauf S, Nawing HD, Ganda IJ, Salekede SB, et al. Risk factors and nutritional profiles associated with stunting in children. Pediatr Gastroenterol Hepatol Nutr. 2020;23(5):457–63.
Soliman A, De Sanctis V, Alaaraj N, Ahmed S, Alyafei F, Hamed N, et al. Early and long-term consequences of nutritional stunting: From childhood to adulthood. Acta Biomed. 2021;92(1):1–12.
Menaker. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 156 Tahun 2019 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. 2019;
Rahayu S, Marsaoly OH. Peran Nutritionist Dalam Penanganan Stunting. Kediri: Strada Press; 2020.
Kemenkes. Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024. Kementeri Kesehat RI. 2021;
Unctad. Prioritization and resource allocation as a tool for agency effectiveness Note. 2013;(April).
Kemenkes. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/1910/2022 Tentang Standar Profesi Dietisien. Kementeri Kesehat RI. 2022;1–55.
Kemenkes. Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. Kementeri Kesehat Republik Indones. 2014;
Rahmadani RA, Setiawati A, Aris I, Lontaan A. Effectiveness of nutrition education on stunting prevention behavior in mothers under five. 2025;1–8.
Bukit DS, Keloko AB, Ashar T. Dukungan Tenaga Kesehatan dalam Pencegahan Stunting di Desa Tuntungan 2 Kabupaten Deli Serdang. Trop Public Heal J. 2021;1(2):67–71.
Kris-Etherton PM, Akabas SR, Douglas P, Kohlmeier M, Laur C, Lenders CM, et al. Nutrition Competencies in Health Professionals’ Education and Training: A New Paradigm. Adv Nutr [Internet]. 2015;6(1):83–7. Available from: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2161831322006251
Mangundap SA, Amyadin A, Tampake R, Umar N, Iwan I. Health Cadre Education on Providing Stunting Risk Family Assistance toward Children. Open Access Maced J Med Sci. 2022;10(G):306–10.
Rudhaliawan VM, Utami HN, Hakam MS. Pengaruh Pelatihan Terhadap Kemampuan Kerja dan Kinerja Kader. Fak Ilmu Adm Univ Brawijaya Malang. 2017;1–10.
Dietitians Board. Dietitians Board Professional Standards and Competencies For Dietitians. Wellington: Dietition Boards; 2017. 8–16 p.
Gable J. Counselling Skills for Dietitians. Counselling Skills for Dietitians. Hongkong: Blackwell Publishing; 2007.
Al Salmi Q, Al Fannah J, de Roodenbeke E. The imperative of professionalising healthcare management: A global perspective. Futur Healthc J [Internet]. 2024;11(3):100170. Available from: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2514664524015601
Veenstra GL, Dabekaussen KFAA, Molleman E, Heineman E, Welker GA. Health care professionals’ motivation, their behaviors, and the quality of hospital care: A mixed-methods systematic review. Health Care Manage Rev. 2022;47(2):155–67.
Varkey B. Principles of Clinical Ethics and Their Application to Practice. Med Princ Pract Int J Kuwait Univ Heal Sci Cent. 2021;30(1):17–28.
Arieffiani D, Ekowanti MRL. Evaluating Local Government Policy Innovations: A Case Study of Surabaya’s Efforts in Combating Stunting and Enhancing Public Health Services Quality. J Bina Praja. 2024;16(1):1–20.
WHO (2013). Transforming and Scaling up health professionals’ education and training. WHO Publ [Internet]. 2013;124. Available from: https://www.who.int/hrh/resources/transf_scaling_hpet/en/
Imron A, Yanuar Dini C, Arya Pratama S, Kurniawan Aziz U, Mudiyah S, Herowati D, et al. Sinergi Lintas Sektor Dalam Percepatan Penurunan Stunting Di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Media Gizi Indones. 2022;17(1SP):239–43.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Copyright Notice
Pernyataan Hak Cipta dan Lisensi
Dengan mengirimkan manuskrip ke Jurnal Sehat Mandiri, penulis setuju dengan kebijakan ini. Tidak diperlukan persetujuan dokumen khusus.
Hak Cipta :
Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional
Hak cipta atas artikel apa pun di Jurnal Sehat Mandiri dipegang penuh oleh penulisnya di bawah lisensi Creative Commons CC BY-NC-SA 4.0.
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mempertahankan semua hak mereka atas karya yang diterbitkan, tak terbatas pada hak-hak yang diatur dalam laman ini.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Sehat Mandiri sebagai yang pertama kali mempublikasikan dengan lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA-4.0).
- Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain (misal: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dll), dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada Jurnal Sehat Mandiri.
- Penulis menjamin bahwa artikel asli, ditulis oleh penulis yang disebutkan, belum pernah dipublikasikan sebelumnya, tidak mengandung pernyataan yang melanggar hukum, tidak melanggar hak orang lain, tunduk pada hak cipta yang secara eksklusif dipegang oleh penulis.
- Jika artikel dipersiapkan bersama oleh lebih dari satu penulis, setiap penulis yang mengirimkan naskah menjamin bahwa dia telah diberi wewenang oleh semua penulis bersama untuk menyetujui hak cipta dan pemberitahuan lisensi (perjanjian) atas nama mereka, dan setuju untuk memberi tahu rekan penulis persyaratan kebijakan ini. Jurnal Sehat Mandiri tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas apa pun yang mungkin timbul karena perselisihan internal penulis.
Lisensi :
Jurnal Sehat Mandiri diterbitkan berdasarkan ketentuan Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA 4.0). Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk :
Menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun serta menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan, bahkan untuk kepentingan komersial, selama mereka mencantumkan kredit kepada Penulis atas ciptaan asli.