Analisis Efektivitas Pemberian Rebusan Daun Sirih terhadap Waktu Penyembuhan Luka Perineum
Abstract
The 2017 Indonesian Demographic and Health Survey (SDKI) reported that the leading causes of postpartum maternal mortality are bleeding (30%), infection (22.5%), and eclampsia (2.0%). Postpartum hemorrhage occurs in 49% of mothers, caused by retention, perineal rupture, and retained placenta. Before using green betel leaf decoction, 16 mothers (51.6%) had a degree 0 perineal wound, while after treatment, this increased to 26 mothers (83.9%).This study aims to determine the effectiveness of betel leaf decoction on perineal wound healing at BPM Hj. Yetti Latif, S.ST, Padang Pariaman, in 2023. It employs a quasi-experimental design, conducted from January to April, with 30 postpartum mothers selected through consecutive sampling. Data collection used a questionnaire, and analysis was performed using univariate and bivariate methods, with the Chi-Square test for hypothesis testing.The results show a p-value of 0.003 (α = 0.05), indicating a significant effect of betel leaf decoction on wound healing. Since p-value (0.003) < 0.05, H₀ is rejected, confirming the effectiveness of betel leaf decoction in accelerating perineal wound healing. This study concludes that betel leaf decoction is an effective natural remedy for postpartum perineal wound healing. Postpartum mothers are encouraged to use betel leaf decoction to promote faster recovery.
Downloads
References
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. Jakarta: Kemenkes RI.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. (2022). Laporan Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2022: Indikator Kesehatan Termasuk AKI dan AKB. Padang: Dinkes Sumbar.
Kurniarum, Ari.2017 Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Kemenkes RI
Sitepu, Vitrilina Hutabarat, Kristin Natalia. 2020. Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Sirih Hijau Terhadap Penyembuhan Luka Perinium Pada Ibu Post Partum. Jurnal Kebidanan Kestra (JKK), e-ISSN 2655-0822Vol.
Damarini, N., Rizky, F., & Wahyuni, S. (2018). Efektivitas rebusan daun sirih merah terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu post partum di BPM Hj. Suryati, S.ST. Jurnal Kebidanan, 6(2), 56–62.
Anggraeni, F. P. (2022). Perbandingan efektivitas daun sirih hijau dan antiseptik komersial terhadap penyembuhan luka perineum. Jurnal Kesehatan Prima, 16(1), 45–52.
Rostika, T. (2020). Penggunaan air rebusan daun sirih merah terhadap proses penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di Klinik Aster, Kabupaten Karawang.
Jurnal Ilmu Kebidanan, 9(1), 35–42.
Kurniarum, R. (2017). Pengaruh rebusan daun sirih terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu nifas. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(3), 114–120.
Gery. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, jilid II. Jakarta : PT.Indeks.
Wulandari. 2013. “Pengaruh Problem-Based Learning terhadap hasil belajar ditinjau dari motivasi belajar PLC di SMK”. Jurnal Pendidikan Vokasi, 3(2), 178- 191.
Sari Yona. 2017. Perbandingan Antara Penyembuhan Luka Perineum yang Menggunakan Air Rebusan Daun Sirih dan Yang Tidak Menggunakan Air Rebusan Daun Sirih Di BPM Lismarini Tahun 2016. Jurnal CENDEKIA MEDIKA Volume 2 Nomor 2, September 2017.
SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta:
Wisdyana Saridewi, Juita Dalam Kusumanigsih, (2018). PiperCrocatum Dalam Percepatan Penyembuhan Luka Perineum Di PMB Nia Rosmawati A. Md. Keb Kota Cimahi. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Andriyani, Y., & Suryani, N. (2020). Pengaruh pemberian daun sirih (Piper betle L.) terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu post partum. Jurnal Kebidanan, 9(1), 45–51.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Copyright Notice
Pernyataan Hak Cipta dan Lisensi
Dengan mengirimkan manuskrip ke Jurnal Sehat Mandiri, penulis setuju dengan kebijakan ini. Tidak diperlukan persetujuan dokumen khusus.
Hak Cipta :
Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional
Hak cipta atas artikel apa pun di Jurnal Sehat Mandiri dipegang penuh oleh penulisnya di bawah lisensi Creative Commons CC BY-NC-SA 4.0.
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mempertahankan semua hak mereka atas karya yang diterbitkan, tak terbatas pada hak-hak yang diatur dalam laman ini.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Sehat Mandiri sebagai yang pertama kali mempublikasikan dengan lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA-4.0).
- Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain (misal: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dll), dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada Jurnal Sehat Mandiri.
- Penulis menjamin bahwa artikel asli, ditulis oleh penulis yang disebutkan, belum pernah dipublikasikan sebelumnya, tidak mengandung pernyataan yang melanggar hukum, tidak melanggar hak orang lain, tunduk pada hak cipta yang secara eksklusif dipegang oleh penulis.
- Jika artikel dipersiapkan bersama oleh lebih dari satu penulis, setiap penulis yang mengirimkan naskah menjamin bahwa dia telah diberi wewenang oleh semua penulis bersama untuk menyetujui hak cipta dan pemberitahuan lisensi (perjanjian) atas nama mereka, dan setuju untuk memberi tahu rekan penulis persyaratan kebijakan ini. Jurnal Sehat Mandiri tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas apa pun yang mungkin timbul karena perselisihan internal penulis.
Lisensi :
Jurnal Sehat Mandiri diterbitkan berdasarkan ketentuan Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA 4.0). Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk :
Menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun serta menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan, bahkan untuk kepentingan komersial, selama mereka mencantumkan kredit kepada Penulis atas ciptaan asli.