Pengendalian Biologi dengan Daya Predasi Berbagai Jenis Ikan terhadap Larva Aedes Aegypti di Wilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh
Abstract
Aedes Aegypty mosquito is a vector of dengue in tropical and subtropical regions. At present the eradication of dengue hemorrhagic fever has been done by eradicating mosquitoes, one of which is biological control. Biological control is carried out on the larvae of Aedes using predation power of various larvae. This is done in order to reduce the negative impact of the use of pesticides from chemicals. This control is intended so that fish larvae can prey on larvae in water reservoirs. This study aims to determine the most effective fish to become Aedes Aegypti larvae predators. This type of research uses an experimental method with Post test only design. This research was conducted with two test methods, namely laboratory tests and field tests in the Tigo Baleh Community Health Center. From the results of laboratory tests, there was a significant difference between the eating power of guppies, carp, tilapia, betta fish, betta fish, lead fish, larvae fish, and beunteur fish. The results showed that the most effective predation power was betta fish with a p value of 0,000. Field test found that there was a significant difference (p.Value = 0,000) between the feeding power of betta fish, lead fish, and larvae fish with the most effective predation level was betta fish. So it is necessary to socialize with the community so that people know and practice it directly.
Downloads
References
World Health Organization. Entomological surveillance for Aedes spp. in the context of Zika virus. WHO Press World Heal Organ. 2016;
Supartha IW. Pengendalian Terpadu Vektor Virus Demam Berdarah Dengue , Aedes aegypti ( Linn .) dan Aedes albopictus ( Skuse )( Diptera : Culicidae ). Pertem Ilm Univ Udayana [Internet]. 2016;(September):3–6. Available from: http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/makalah-supartha-baru.pdf
Siregar FA. Epidemiologi Dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue Diindonesia Di Indonesia. USU Digit Libr. 2014;1–13.
Astuti RD, Ismawati I, Siswanti LH, Suhartini A. Sebaran Vektor Penyakit Demam Berdarah (Aedes aegypti) di Kampus Universitas Islam Bandung. Glob Med Heal Commun. 2016;4(2):82.
Sari M. larva Aedes aegypti yang yang mati setelah diberikan ekstrak biji sirsak. 2019;XIII(6):137–45.
Ishartadiati K. Aedes aegypti SEBAGAI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE. Univ Wijaya Kusuma Surabaya [Internet]. 2011;8. Available from: http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/Aedes_aegypti_SEBAGAI_VEKTOR_DEMAM_BERDARAH_DENGUE.pdf
Sofiana. UJI LAPANGAN IKAN SEBAGAI PREDATOR ALAMI LARVA Aedesaegypti DI MASYARAKAT(Studi Kasus di Daerah Endemis DBD Kelurahan Gajahmungkur Kota Semarang). Unnes J Public Heal. 2014;2(4):1–9.
Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta; 2010.
Budiarto. Biostatika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta; 2010.
Adifian, Ishak H, Ane R La. Kemampuan adaptasi nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus dalam berkembang biak berdasarkan jenis air. Appl Surf Sci. 2019;467–468:640–7.
Arifin NF, Adi MS, Suhartono, Martini, Suwondo A. Analisis spasial dan temporal demam berdarah dengue di Kota Tanjungpinang tahun 2016. 2016;
Hartati AT, Rusmartini T. Uji Kemampuan Ikan Manfish ( Pterophyllum altum ), Ikan Cupang ( Betta splendens ), dan Ikan Cere ( Gambusia affinis ) Sebagai Predator Larva Aedes aegypti dalam Upaya Penanggulangan DBD Ability Study of Larvivorous Fishes ( Pterophyllum altum , Betta spl. :602–7.
Sari UR. Jurusan ilmu kesehatan masyarakat fakultas ilmu keolahragaan universitas negeri semarang 2009. 2016.
Vikandini. EFEKTIVITAS PEMBERIAN IKAN MAS ( Cyprinus carpio ) Dalam Menurunkan Jumlah Jentik dan Persepsi Masyarakatnya ( Studi Kasus Di RW 06 Kelurahan Sukorejo Kecamatan. 2015;
Copyright Notice
Pernyataan Hak Cipta dan Lisensi
Dengan mengirimkan manuskrip ke Jurnal Sehat Mandiri, penulis setuju dengan kebijakan ini. Tidak diperlukan persetujuan dokumen khusus.
Hak Cipta :
Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional
Hak cipta atas artikel apa pun di Jurnal Sehat Mandiri dipegang penuh oleh penulisnya di bawah lisensi Creative Commons CC BY-NC-SA 4.0.
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mempertahankan semua hak mereka atas karya yang diterbitkan, tak terbatas pada hak-hak yang diatur dalam laman ini.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Sehat Mandiri sebagai yang pertama kali mempublikasikan dengan lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA-4.0).
- Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain (misal: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dll), dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada Jurnal Sehat Mandiri.
- Penulis menjamin bahwa artikel asli, ditulis oleh penulis yang disebutkan, belum pernah dipublikasikan sebelumnya, tidak mengandung pernyataan yang melanggar hukum, tidak melanggar hak orang lain, tunduk pada hak cipta yang secara eksklusif dipegang oleh penulis.
- Jika artikel dipersiapkan bersama oleh lebih dari satu penulis, setiap penulis yang mengirimkan naskah menjamin bahwa dia telah diberi wewenang oleh semua penulis bersama untuk menyetujui hak cipta dan pemberitahuan lisensi (perjanjian) atas nama mereka, dan setuju untuk memberi tahu rekan penulis persyaratan kebijakan ini. Jurnal Sehat Mandiri tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas apa pun yang mungkin timbul karena perselisihan internal penulis.
Lisensi :
Jurnal Sehat Mandiri diterbitkan berdasarkan ketentuan Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA 4.0). Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk :
Menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun serta menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan, bahkan untuk kepentingan komersial, selama mereka mencantumkan kredit kepada Penulis atas ciptaan asli.