Pengendalian Sarang Nyamuk dan Kepadatan Jentik Aedes sp. di Kelurahan Kalumbuk Kecamatan Kuranji Kota Padang
Abstract
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by the dengue virus transmitted through the bite of the Aedes sp mosquito. This disease is endemic in Padang City, where 11 sub-districts have been recorded as being infected with dengue fever, the 3 sub-districts with the highest number of dengue cases, one of which is Kuranji sub-district with the highest number of cases. The aim of this research was to determine the relationship between controlling mosquito nests and the density of Aedes sp larvae. in Kalumbuk Village, Kuranji District, Padang City. This research design is analytical observation with a cross sectional approach. The research was carried out in September - December 2023. The population of this study was 460 families. Using a proportional random sampling technique using the Slovin formula, a sample of 82 families was obtained, and the data analysis used was the chi-square test statistic. The results of the research show that the implementation of controlling mosquito nests in Kalumbuk Village, Kuranji District is classified as poor (46.3%), larval density does not meet the quality standards, namely 91.5% (<95%), there is a relationship between controlling mosquito nests and Aedes larvae density. sp. with a p-value of 0.003. Conclusion: there is a significant relationship between controlling mosquito nests and the density of Aedes sp larvae. in Kalumbuk Village, Kuranji District, Padang City. It is recommended that the Community Health Center conduct outreach and activate 1 house 1 jumantik and the community can control mosquito nests with the 3M Plus program periodically once a week so that it can break the chain of transmission of dengue fever.
Downloads
References
Candra N, Onasis A, Barlian E, Razak A, Dewata I. Spatial analysis of environmental risk to transmission dengue hemorrhagic fever (DHF) in Lubuk Tarok district, Sijunjung Regency. In: AIP Conference Proceedings. 2024.
Janaki MDS, Aryaprema VS, Fernando N, Handunnetti SM, Weerasena O, Pathirana P, et al. Prevalence and resting behaviour of dengue vectors, Aedes aegypti and Aedes albopictus in dengue high risk urban settings in Colombo, Sri Lanka. J Asia Pac Entomol. 2022;25(3):101961.
Dinas Kesehatan Kota Padang. Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang. Padang; 2022.
Puskesmas Kuranji. Profil Kesehatan Puskesmas Kuranji. Padang; 2023.
Adrianto H, Trop MK, Subekti S, others. Pengendalian Nyamuk Aedes: dari Teori, Laboratorium, Hingga Implementasi di Komunitas. CV Jejak (Jejak Publisher); 2023.
Kamidi P, Indriyati E, Damanik H. Gambaran Upaya Pengendalian Jentik Nyamuk Aedes aegypti Dan Kepadatan Jentik Di Wilayah Puskesmas Satu Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Kota Palembang Tahun 2020. J Dunia Kesmas. 2020;9(4):449–56.
Puluhulawa K, Sari N, Puspitasari D, Lestari D. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Pelaksanaan 3M (Menguras Menutup Mengubur) Dalam Upaya Pencegahan Demam Berdarah Dengue. J Vent. 2023;1(1):11–20.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 2 Tahun 2023 Tentang Kesehatan Lingkungan. Indonesia; 2023.
Rahmah JW, Onasis A, Marza RF, Gusti A, others. Kerawanan Kepadatan Jentik Terhadap Risiko Penularan Penyakit DBD di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri. 2022;1(1):28–39.
Leri CYAP, Setyobudi A, Ndoen EM. Density figure of Aedes aegypti larvae and community participation in prevention of dengue hemorrhagic fever (DHF). Lontar J Community Heal. 2021;3(3):123–32.
Candra N, Barlian E, Razak A, Handayuni L, Onasis A, Ramadani C. The impact of the home environment and community behavior of dengue hemorrhagic fever (DHF) in Rimbo Tengah district, Bungo Regency in 2022. In: AIP Conference Proceedings. 2024.
Nasifah S, dkk. Kondisi Lingkungan Dan Perilaku dengan Kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu. Indonesian Journal Public Health Nutrition. 2021;
Nugroho AD. Kematian larva Aedes aegypti setelah pemberian abate dibandingkan dengan pemberian serbuk serai. J Kesehat Masy. 2011;7(1):91–6.
Ishak H, Syafar M, Mallongi A, Rauf AU, others. Effectiveness of mosquito nests eradication abatezation for elimination of Aedes aegypti. Enfermeria Clinica. 2020;30:473–6.
Dalpadado R, Amarasinghe D, Gunathilaka N, Ariyarathna N. Bionomic aspects of dengue vectors Aedes aegypti and Aedes albopictus at domestic settings in urban, suburban and rural areas in Gampaha District, Western Province of Sri Lanka. Parasit Vectors. 2022;15(1):148.
Surya PE. Perbedaan Jumlah, Volume Penampungan Air, Keberadaan Jentik Aedes Aegypti di Wilayah Kerja Puskessmas Andalas. Poltekkes Kemenkes Padang; 2021.
Onasis A. Model Integrasi Pengendalian Sarang Nyamuk Aedes Sp. terhadap Risiko Lingkungan sebagai Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Padang. Pasca Sarjana; 2024.
Setyoningrum CA, Mulyowati T, Binugraheni R. Hubungan PSN dengan ABJ Aedes aegypti Sebagai Vektor Penyakit DBD di Desa Hadiluwih, Sumberlawang, Sragen. In: Conference on Innovation in Health, Accounting and Management Sciences (CIHAMS). 2020. p. 54–62.
Aung SH, Phuanukoonnon S, Kyaw AMM, Lawpoolsri S, Sriwichai P, Soonthornworasiri N, et al. Effectiveness of dengue training programmes on prevention and control among high school students in the Yangon region, Myanmar. Heliyon. 2023;9(6).
Daniel Reegan A, Rajiv Gandhi M, Cruz Asharaja A, Devi C, Shanthakumar SP. COVID-19 lockdown: impact assessment on Aedes larval indices, breeding habitats, effects on vector control programme and prevention of dengue outbreaks. Heliyon [Internet]. 2020;6(10):e05181. Available from:
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2405844020320247
Wisfer EI, Selomo M. Hubungan Jumlah Penghuni, Tempat Penampungan Air Keluarga dengan Keberadaan Larva Aedes aegypti di Wilayah Endemis DBD Kota Makassar. 2014;
Copyright Notice
Pernyataan Hak Cipta dan Lisensi
Dengan mengirimkan manuskrip ke Jurnal Sehat Mandiri, penulis setuju dengan kebijakan ini. Tidak diperlukan persetujuan dokumen khusus.
Hak Cipta :
Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional
Hak cipta atas artikel apa pun di Jurnal Sehat Mandiri dipegang penuh oleh penulisnya di bawah lisensi Creative Commons CC BY-NC-SA 4.0.
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mempertahankan semua hak mereka atas karya yang diterbitkan, tak terbatas pada hak-hak yang diatur dalam laman ini.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Sehat Mandiri sebagai yang pertama kali mempublikasikan dengan lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA-4.0).
- Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain (misal: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dll), dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada Jurnal Sehat Mandiri.
- Penulis menjamin bahwa artikel asli, ditulis oleh penulis yang disebutkan, belum pernah dipublikasikan sebelumnya, tidak mengandung pernyataan yang melanggar hukum, tidak melanggar hak orang lain, tunduk pada hak cipta yang secara eksklusif dipegang oleh penulis.
- Jika artikel dipersiapkan bersama oleh lebih dari satu penulis, setiap penulis yang mengirimkan naskah menjamin bahwa dia telah diberi wewenang oleh semua penulis bersama untuk menyetujui hak cipta dan pemberitahuan lisensi (perjanjian) atas nama mereka, dan setuju untuk memberi tahu rekan penulis persyaratan kebijakan ini. Jurnal Sehat Mandiri tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas apa pun yang mungkin timbul karena perselisihan internal penulis.
Lisensi :
Jurnal Sehat Mandiri diterbitkan berdasarkan ketentuan Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA 4.0). Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk :
Menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun serta menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan, bahkan untuk kepentingan komersial, selama mereka mencantumkan kredit kepada Penulis atas ciptaan asli.