Paparan Gas Hidrogen Sulfida (H2S) dan Aktivitas Pemulung Terhadap Risiko Kesehatan Lingkungan di TPA Tahun 2022
Abstract
Scavengers have the potential to be exposed to gases from the waste decomposition process at the final disposal area due to the activities of scavengers in the final disposal environment. Exposure to these gases can cause health problems for scavengers, one of which is due to Hydrogen Sulfide (H2S) gas. The purpose of the study was to determine the exposure of Hydrogen Sulfide (H2S) gas to scavengers at the Air Dingin final disposal area of Padang in 2022. The research method used Environmental Health Risk Analysis. The results of the three points measured were above the odor level limit value (0.02 ppm or 0.0278 mg/m3). The average realtime intake value is 1.55 x 10-3 mg/kg/day and the lifetime intake is 3.11 x 10-3 mg/kg/day. Realtime and lifetime RQ values, obtained RQ>1. This means that exposure to Hydrogen Sulfide (H2S) is not safe for scavengers. For this reason, it is necessary to carry out risk control efforts. For scavengers to use PPE, especially masks, and increase body resistance. For the Department of Environment of Padang, recommended to be able to monitor air quality related to polluting gases in the air around the final disposal area on a regular basis.
Downloads
References
Singga S. Gangguan kesehatan pada pemulung di TPA Alak Kota Kupang. Jurnal MKMI. 2014;30–5.
Prabowo K, Muslim B. Penyehatan Udara. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan; 2018.
Rifa B, Hanani Y. Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Pajanan Gas Hidrogen Sulfida (H2S) Pada Pemulung Akibat Timbulan Sampah Di TPA Jatibarang Kota. 2016;4:692–701.
Ma’rufi I. Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (SO2 , H2S, NO2 dan TSP) akibat Transportasi Kendaraan Bermotor di Kota Surabaya. MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana). 2018;1(4):189–96.
Faisya AF, Putri DA, Ardillah Y. Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Paparan Hidrogen Sulfida (H2S) dan Ammonia (NH3) Pada Masyarakat Wilayah TPA Sukawinatan Kota Palembang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 2019;18(2):126.
Simbolon VA, Nurmaini N, Hasan W. Pengaruh Pajanan Gas Hidrogen Sulfida (H2S) terhadap Keluhan Saluran Pernafasan pada Pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ganet Kota Tanjungpinang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 2019;18(1):42.
Haryoto, Setyono P, Masykuri M. Fate Gas Amoniak Terhadap Besarnya Resiko Gangguan Kesehatan pada Masayarakat di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Putri Cempo Surakarta. Ekosains. 2014;VI(2):46–55.
Ayathollah A, Alchamdani, Waldah A. Analisis Kadar Hidrogen Sulfida dan Keluhan Pernapasan pada Pemulung di TPA Puuwatu Kota Kendari. Jurnal Ilmu Pendidikan Lingkungan dan Pembangan Berkelanjutan. 2021;22:1–15.
Safira S, Wijayantono, Darwel. Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Pada Masyarakat Sekitar Peternakan Ayam Pedaging (Broiler). 2021;271-80.
Perdana C. Gambaran Asupan Amonia (NH3) pada Masyarakat Dewasa di Kawasan Sekitar Pemukiman PT. Pusri Palembang Tahun 2015. 2015.
Andhika RA, Agung TE. Gangguan Pernapasan Pemulung Di TPA Mrican Kabupaten Ponorogo. Journal of Industrial Hygiene and Ocupational Health. 2016;1(1):18.
Hasna Salsabila S, Nugrahani P, Santoso J. Toleransi Tanaman Lanskap Terhadap Pencemaran Udara di Kota Sidoarjo. Jurnal Lanskap Indonesia. 2020;12(2):73–8.
Putri GL. Kadar Hidrogen Sulfida dan Keluhan Pernapasan Pada Petugas di Pengolahan Sampah Super Depo Sutorejo Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2018;10(2):211–9.
Departemen Kesehatan Lingkungan. Panduan Praktis Pelaksanaan ERHA (Environmental Health Risk Assessment/Penlian Risko Kesehatan Lingkungan) 2020-2024. Vol. 7. Jakarta; 2020. 107-15.
Copyright Notice
Pernyataan Hak Cipta dan Lisensi
Dengan mengirimkan manuskrip ke Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri, penulis setuju dengan kebijakan ini. Tidak diperlukan persetujuan dokumen khusus.
Hak Cipta :
Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional
Hak cipta atas artikel apa pun di Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri dipegang penuh oleh penulisnya di bawah lisensi Creative Commons CC BY-NC-SA 4.0.
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mempertahankan semua hak mereka atas karya yang diterbitkan, tak terbatas pada hak-hak yang diatur dalam laman ini.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri sebagai yang pertama kali mempublikasikan dengan lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA-4.0).
- Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain (misal: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dll), dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri.
- Penulis menjamin bahwa artikel asli, ditulis oleh penulis yang disebutkan, belum pernah dipublikasikan sebelumnya, tidak mengandung pernyataan yang melanggar hukum, tidak melanggar hak orang lain, tunduk pada hak cipta yang secara eksklusif dipegang oleh penulis.
- Jika artikel dipersiapkan bersama oleh lebih dari satu penulis, setiap penulis yang mengirimkan naskah menjamin bahwa dia telah diberi wewenang oleh semua penulis bersama untuk menyetujui hak cipta dan pemberitahuan lisensi (perjanjian) atas nama mereka, dan setuju untuk memberi tahu rekan penulis persyaratan kebijakan ini. Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas apa pun yang mungkin timbul karena perselisihan internal penulis.
Lisensi :
Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri diterbitkan berdasarkan ketentuan Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA 4.0). Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk :
Menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun serta menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan, bahkan untuk kepentingan komersial, selama mereka mencantumkan kredit kepada Penulis atas ciptaan asli.