Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku BABS Di Wilayah Kerja Puskesmas Siulak Gedang

  • Weci Refira Imani JURUSAN KESLING POLTEKKES KEMENKES PADANG
  • Erdi Nur Poltekkes Kemenkes Padang
  • Awaludin Awaluddin Poltekkes Kemenkes Padang
  • Sri Lestari Adriyanti Poltekkes Kemenkes Padang
DOI: https://doi.org/10.33761/jklm.v2i1.719
Keywords: ODF; knowledge, attitude; socio-economic; latrine ownership

Abstract

Open Defecation Free (ODF) is an activity directed at changing the behavior of Open defecationtoward latrines. Based on the data obtained, there are 10 villages with a total of 457 households that have not been verified as open defecation free. The purpose of this study was to determine the factors related to open defecation behavior in the Siulak Gedang Health Center Work Area, Kerinci Regency in 2022. This research was a quantitative study with the approach cross sectional  conducted in two villages in the Siulak Gedang Health Center Work Area. . The population in this study were all households in the village with high open defecation status, namely Siulak Gedang Village and Pelak Naneh Village as many as 515 families, with a sample of 100 families. Data was collected through interviews using a questionnaire. Data analysis with univariate and bivariate with statistical chi-square test. The results showed that there was a relationship between knowledge (p = 0.003), attitude (p = 0.000), socioeconomic (p = 0.002), and latrine ownership (p = 0.000) with open defecation behavior. There was no relationship between the support of health workers (p=1) with open defecation behavior. To reduce the number of open defecation (OD), it is hoped that the community always participates in implementing clean and healthy living behaviors, especially in the ownership and use of healthy family latrines.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015.

Kementrian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014.

Amalinda Kris Wijayanti, Laksmono Widagdo ZS. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Buang Air Besar Di Jamban Di Desa Gunungsari Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang; 2016

Kementrian Kesehatan RI. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.; 2021.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci. Laporan Akses Kemajuan STBM Kabupaten Kerinci 2021.

Profil Puskesmas Siulak Gedang Kabupaten Kerinci 2020.

Puskesmas Siulak Gedang Kabupaten Kerinci. Laporan Bulanan P2P Diare 2021.

Puskesmas Siulak Gedang. Laporan Sanitasi Jamban Puskesmas Siulak Gedang 2021.

Notoadmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta; 2010.

Notoadmodjo S. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta; 2014.

Gilarso T. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Kanisius; 2004.

Notoadmodjo S. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta; 2007.

Departemen Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Undang-Undang Nomor 36 Tentang Kesehatan. Depkes RI; 2009.

Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Modul Pelatihan Fasilitator STBM - Stunting, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.; 2018

Direktorat Kesehatan Lingkungan. Panduan Praktis Pemicuan 5 Pilar STBM, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.; 2020
Published
2023-04-30
Issue
Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri, Volume 1 No.2 April 2023
Section
Articles

Copyright Notice

Pernyataan Hak Cipta dan Lisensi

Dengan mengirimkan manuskrip ke Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri, penulis setuju dengan kebijakan ini. Tidak diperlukan persetujuan dokumen khusus.

 Lisensi Creative Commons

Hak Cipta :

Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional 

Hak cipta atas artikel apa pun di Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri dipegang penuh oleh penulisnya di bawah lisensi Creative Commons CC BY-NC-SA 4.0.

  1. Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
  2. Penulis mempertahankan semua hak mereka atas karya yang diterbitkan, tak terbatas pada hak-hak yang diatur dalam laman ini.
  3. Penulis mengakui bahwa Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri sebagai yang pertama kali mempublikasikan dengan lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA-4.0).
  4. Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain (misal: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dll), dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri.
  5. Penulis menjamin bahwa artikel asli, ditulis oleh penulis yang disebutkan, belum pernah dipublikasikan sebelumnya, tidak mengandung pernyataan yang melanggar hukum, tidak melanggar hak orang lain, tunduk pada hak cipta yang secara eksklusif dipegang oleh penulis.
  6. Jika artikel dipersiapkan bersama oleh lebih dari satu penulis, setiap penulis yang mengirimkan naskah menjamin bahwa dia telah diberi wewenang oleh semua penulis bersama untuk menyetujui hak cipta dan pemberitahuan lisensi (perjanjian) atas nama mereka, dan setuju untuk memberi tahu rekan penulis persyaratan kebijakan ini. Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas apa pun yang mungkin timbul karena perselisihan internal penulis.

Lisensi :

Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri diterbitkan berdasarkan ketentuan  Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA 4.0). Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk :

Menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun  serta menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan, bahkan untuk kepentingan komersial, selama mereka mencantumkan kredit kepada Penulis atas ciptaan asli.