Efektivitas Penggunaan Ekstrak Kulit Nanas Madu sebagai Disinfektan Spray terhadap Penurunan Angka Kuman Meja Makan
Abstract
The peel of honey pineapple is often discarded as typically only the fruit flesh is utilized. The honey pineapple peel contains vitamin C, carotenoids, flavonoids, saponins, tannins, and the enzyme bromelain. Flavonoids, saponins, and tannins function as antibacterial agents, while the enzyme bromelain acts as an antiseptic. This study aimed to determine the effectiveness of honey pineapple peel extract at various concentrations in reducing the number of bacteria on dining tables and to identify the most effective concentration of the extract. The research was conducted using a Non-Equivalent Pretest-Posttest Control Group experimental design in March 2024, involving four dining tables. Analysis was performed using Paired Samples T-Test, One Way ANOVA, and Least Significant Difference (LSD) tests. The results showed that the percentage reduction in bacteria on dining tables after using disinfectant spray made from honey pineapple peel extract at concentrations of 40%, 50%, and 60% were 31.6%, 43.3%, and 57.5%, respectively. The Paired Samples T-Test yielded p-values of 0.001, 0.005, and 0.000 for the 40%, 50%, and 60% concentrations, respectively (p-value < 0.05). The One Way ANOVA test resulted in a p-value of 0.006 (p-value < 0.05). Statistically, there was a reduction in the number of bacteria after using the honey pineapple peel extract disinfectant spray, with the 60% concentration being the most effective.
Keywords: Honey Pineapple Peel Extrac; Disinfectant Spray; Dining Table Germ Count
Kulit buah nanas madu sering kali dibuang karena umumnya hanya daging buah yang dimanfaatkan. Pada kulit nanas madu terdapat vitamin C, karotenoid, flavonoid, saponin, tannin, dan enzim bromelain. Flavonoid, saponin, dan tanin berfungsi untuk antibakteri, sementara enzim bromelain berperan sebagai antiseptik. Penelitian dilakukan bertujuan agar mengetahui efektivitas ekstrak kulit nanas madu dalam berbagai konsentrasi dalam menurunkan jumlah kuman pada meja makan, serta menentukan konsentrasi ekstrak yang paling efektif. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen desain yang digunakan Non Equivalent Pretest-Posttest Control Group, yang dilakukan pada Maret 2024 dengan melibatkan empat meja makan. Analisis dilakukan dengan uji Paired Samples T-Test, uji One Way ANOVA, dan dengan uji Least Significant Different (LSD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase penurunan jumlah kuman pada meja makan setelah menggunakan disinfektan spray dari ekstrak kulit nanas madu dengan konsentrasi 40%, 50%, dan 60% masing-masing sebesar 31,6%, 43,3%, dan 57,5%. Uji Paired Samples T-Test menghasilkan nilai p-value untuk konsentrasi 40%, 50%, dan 60% masing-masing adalah 0,001, 0,005, dan 0,000 (p-value < 0,05). Uji One Way ANOVA menghasilkan nilai p-value sebesar 0,006 (p-value < 0,05). Secara statistik, terdapat penurunan jumlah kuman setelah penggunaan disinfektan spray ekstrak kulit nanas madu, dengan konsentrasi 60% sebagai yang paling efektif.
Kata Kunci: Ekstrak kulit nanas madu: disinfektan spray; angka kuman meja makan
Downloads
References
Debuisson N, Gurevich R, Even R, Even RR. Bacterial and Viral contamination of table forks, table spoons, dessert forks, and teaspoons in restaurants,coffee shops, and university/hospital cafeteria. Int J Curr Microbiol Appl Sci. 2021;1–20.
Dinkes Kulon Progo. Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo. 2020;
Ardiansyah R. Budidaya Nanas. PT. Jepe Press Media. Surabaya; 2019.
Tivani I, Sari MP. Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Nanas Madu dan Kulit Buah Pepaya terhadap Staphylococcus aureus. Pharmacy: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia). 2021;18(1):45–53.
Waznah U, Rahmasari KS, Ningrum WA, Slamet. Bioaktivitas Ekstrak Kulit Buah Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) dalam Sabun Cuci Piring sebagai Antibakteri terhadap Bakteri Staphylococcus aureus. Media Pharmaceutica Indonesiana. 2021;3(4):227–34.
Husniah I, Gunata AF. Ekstrak Kulit Nanas Sebagai Antibakteri. Jurnal Penelitian Perawat Profesional. 2020;2(1):85–90.
Musafira, Fardinah, Qadrini L, Fatimah MF, Ardiputra S, Asrirawan. Edukasi Pembuatan Dan Penyemprotan Desinfektan Pada Masyarakat Di Desa Suruang Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar. Communnity Development Journal. 2020;1(3):416–21.
Sulistiawati H, Hasanah IU, Muthia NF, Ekawati LP. Pencegahan Covid-19 Dengan Pembuatan Disinfektan Sederhana : Kegiatan KKN Di Desa Pasir Luhur , Bandung. Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung. 2021;1(5):87–97.
Pratiwi DS. Efektivitas Penggunaan Sari Buah Nanas (Ananas Comosus (L) Merr Var. Queen) Sebagai Bahan Alami Hand Sanitizer Terhadap Penurunan Angka Kuman Telapak Tangan Tahun 2021. Jurnal Ilmiah. 2021;(L):1–9.
Al-Haq FAS, Yuliawati KM, Lukmayani Y. Penelusuran Pustaka Ekstrak Bonggol dan Kulit Buah Nanas (Ananas comosus L. Merr.) sebagai Antibakteri. Bandung Conference Series: Pharmacy. 29 Juli 2022;2(2):145–53.
Rini ARS, Supartono, Nanik Wijayati. Hand Sanitizer Ekstrak Kulit Nanas Sebagai Antibakteri Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli. Indonesian Journal of Chemical Science [Internet]. 2017;6(1):62–6. Tersedia pada: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijcs
Ismawati L, Ismawati, Destryana RA. Identifikasi Senyawa Saponin Pada Ekstrak Rumput Mutiara (Hedyotis Corimbosa L. (Lamk)) Dengan Pelarut Yang Berbeda. Pandemi Sebagai Momentum Menuju Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh. 2021;1(1):150–4.
Novitasari D, Wiwaha W. Manajemen Operasi Konsep dan Esensi. 2022. 1–130 hlm.
Sundari S, Fadhlian. Uji Angka Lempeng Total (ALT) pada Sediaan Kosmetik Lotion X di BBPOM Medan. Jurnal Biologica Samudra. 2019;1(1):25–33.
Copyright Notice
Pernyataan Hak Cipta dan Lisensi
Dengan mengirimkan manuskrip ke Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri, penulis setuju dengan kebijakan ini. Tidak diperlukan persetujuan dokumen khusus.
Hak Cipta :
Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional
Hak cipta atas artikel apa pun di Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri dipegang penuh oleh penulisnya di bawah lisensi Creative Commons CC BY-NC-SA 4.0.
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mempertahankan semua hak mereka atas karya yang diterbitkan, tak terbatas pada hak-hak yang diatur dalam laman ini.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri sebagai yang pertama kali mempublikasikan dengan lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA-4.0).
- Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain (misal: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dll), dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri.
- Penulis menjamin bahwa artikel asli, ditulis oleh penulis yang disebutkan, belum pernah dipublikasikan sebelumnya, tidak mengandung pernyataan yang melanggar hukum, tidak melanggar hak orang lain, tunduk pada hak cipta yang secara eksklusif dipegang oleh penulis.
- Jika artikel dipersiapkan bersama oleh lebih dari satu penulis, setiap penulis yang mengirimkan naskah menjamin bahwa dia telah diberi wewenang oleh semua penulis bersama untuk menyetujui hak cipta dan pemberitahuan lisensi (perjanjian) atas nama mereka, dan setuju untuk memberi tahu rekan penulis persyaratan kebijakan ini. Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas apa pun yang mungkin timbul karena perselisihan internal penulis.
Lisensi :
Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri diterbitkan berdasarkan ketentuan Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA 4.0). Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk :
Menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun serta menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan, bahkan untuk kepentingan komersial, selama mereka mencantumkan kredit kepada Penulis atas ciptaan asli.