Gambaran Faktor Risiko Kejadian Abortus Spontan pada Ibu Hamil di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2017-2018
Abstract
Abortion is the release of fetus in the uterus before 20 weeks or less than 5 months of pregnancy and the fetus weights less than 500 gram. In addition, the fetus still cannot live outside the uterus. The risky factors of abortion are mother’s age, parity, previous abortion history, education, occupation, and the distance of pregnancy with the previous pregnancy. The study is to investigate the frequency distribution of risk factors of spontaneous abortion of pregnant women at Panembahan Senopati Regional Public Hospital of Panembahan Senopati Bantul in 2017 – 2018. The study was analytic in type. The population of the study was 60 pregnant women. The samples of the study were 54 pregnant women. The samples were taken using total population. The analysis method was univariat analysis to reveal frequency distribution. The study revealed that 54 people experienced spontaneous abortion and 40 people (74.1%) experienced imminens abortion and 14 people (25.9%) experienced incompletes abortion. The risk factors of spontaneous abortion based on univariat analysis were non-risky age, safe parity 91, 2, and 3), non - spontaneous abortion history, non- anemic condition, educational level of senior high school, working status, and more than 2 years of pregnancy distance. It is suggested that health officers perform midwifery care on pregnant women experiencing spontaneous abortion.
Downloads
References
Handayani EY. Hubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Abortus Di RSUD Kabupaten Rokan Hulu. J Matern Neonatal. 2015;1(6):249–53.
Wahyuni, S., Ngadiyono, Sumarni S. Faktor Resiko yang Berhubungan dengan Kejadian Abortus Spontan Di RSUD Ungaran Jawa Tengah. J Kebidanan. 2017;6(13):1–11.
Dinas Kesehatan DIY. Profil Kesehatan Provinsi DIY Tahun 2017. Dinas Kesehatan DIY. 2017.
Dinas Kesehatan Bantul. Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2018. Dinas Kesehatan Bantul. 2018.
Mahdiyah D, Rahmawati D, Ayu Lestari. Hubungan Paritas dengan Kejadian Abortus Di Ruang Bersalin RSUD. Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Din Kesehat J Kebidanan Dan Keperawatan. 2013;4(2):68–74.
Prawirohadjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Prawirohardjo; 2013.
Leveno. Obstetri Williams. Jakarta: EGC; 2009.
Dinas Kesehatan Bantul. District Health Account Kabupaten Bantul Tahun 2014. Dinas Kesehatan Bantul. 2014.
Fajria L. Analisis Faktor Resiko Kejadian Abortus di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Ners J Keperawatan. 2013;9(2):140–53.
Hutapea M. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Abortus Di Rumah Sakit Bangkatan PTPN II Binjai Tahun 2016. J Ilm Kohesi. 2017;1(1):271–83.
Cuningham dkk. Obstetri Williams. Edisi 23. Jakarta: EGC; 2012.
Mochtar R. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi. 2nd ed. Jakarta: EGC; 2013.
Silitonga JM, Sitorus RJ, Yeni. Faktor-Faktor Penyebab Kejadian Abortus Spontan Di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang. J Ilmu Kesehat Masy. 2017;8(2):100–8.
Kuntari T, Wilopo SA, Emilia O. Determinan Abortus di Indonesia. J Kesehat Masy Nas. 2010;4(5):223–9.
Noer RI, Ermawati, Afdal. Karakteristik Ibu pada Penderita Abortus dan Tidak Abortus RS Dr. M. Djamil Padang Tahun 2011-2012. J Kesehat Andalas. 2016;5(3):575–83.
Amalia LM, Sayono. Faktor Resiko Kejadian Abortus (Studi Di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang). J Kesehat Masy Indones. 2015;10(1):23–9.
Syngelaki A, Bredaki FE, Vaikousi E, Maiz N, Nicolaides. Body Mass Index at 11–13 Weeks’ Gestation and Pregnancy Complications, Fetal Diagnosis and Therapy. 2011;
Manuaba I, dkk. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC; 2013.
Prasetyo SN. Konsep Dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2010.
Copyright Notice
Pernyataan Hak Cipta dan Lisensi
Dengan mengirimkan manuskrip ke Jurnal Sehat Mandiri, penulis setuju dengan kebijakan ini. Tidak diperlukan persetujuan dokumen khusus.
Hak Cipta :
Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional
Hak cipta atas artikel apa pun di Jurnal Sehat Mandiri dipegang penuh oleh penulisnya di bawah lisensi Creative Commons CC BY-NC-SA 4.0.
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mempertahankan semua hak mereka atas karya yang diterbitkan, tak terbatas pada hak-hak yang diatur dalam laman ini.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Sehat Mandiri sebagai yang pertama kali mempublikasikan dengan lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA-4.0).
- Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain (misal: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dll), dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada Jurnal Sehat Mandiri.
- Penulis menjamin bahwa artikel asli, ditulis oleh penulis yang disebutkan, belum pernah dipublikasikan sebelumnya, tidak mengandung pernyataan yang melanggar hukum, tidak melanggar hak orang lain, tunduk pada hak cipta yang secara eksklusif dipegang oleh penulis.
- Jika artikel dipersiapkan bersama oleh lebih dari satu penulis, setiap penulis yang mengirimkan naskah menjamin bahwa dia telah diberi wewenang oleh semua penulis bersama untuk menyetujui hak cipta dan pemberitahuan lisensi (perjanjian) atas nama mereka, dan setuju untuk memberi tahu rekan penulis persyaratan kebijakan ini. Jurnal Sehat Mandiri tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas apa pun yang mungkin timbul karena perselisihan internal penulis.
Lisensi :
Jurnal Sehat Mandiri diterbitkan berdasarkan ketentuan Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA 4.0). Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk :
Menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun serta menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan, bahkan untuk kepentingan komersial, selama mereka mencantumkan kredit kepada Penulis atas ciptaan asli.