Pengaruh Delayed Cord Clamping terhadap Kadar Hemoglobin (HB) dan Hematokrit (HT) pada Bayi
Abstract
The main serious problem in Indonesia is anemia, this is a major nutritional problem in children in Indonesia. The incidence of iron deficiency anemia in term infants 0-6 months is 40.8%. One of the efforts to deal with anemia in infants and toddlers is by delaying the clamping and cutting of the center because the newborn is still getting a blood transfusion from the placenta around 100 ml. The Objective to determine the effect of delaying cord clamping and cutting on hemoglobin (Hb) and hematocrit (Ht) levels in infants at Utama Anny Rahardjo Clinic. This research is an experimental research with posttest only control group design. The population in this study were all babies born from May - July 2019. Sampling in the study with purposive sampling so that 15 respondents were obtained as the control group and 15 respondents as the experimental group. Data analysis uses independent t-test. The mean Hb and Ht levels of the control group were 15.033 gr/dl and 46.25% and the mean in the experimental group was 19.332 gr/dl for Hb and Ht 59.11%. The results of the analysis by independent t-test obtained a significance value 0,000. The Conclusion there are differences in Hb and Ht levels in infants with immediate and delayed cord cutting and clamping.
Downloads
References
IDAI, (2016). Anemia Defisiensi Besi Pada Bayi dan Anak, http://www.idai.org, di akses pada tanggal 23 Maret 2019.
Prieto-Patron, A., Hutton, Z. v, Garg, P., Rao, S., & Eldridge, A. L. (2017). The Association between Complementary Foods and Hemoglobin Con-centrations in Indian Infants.J Hum Nutr Food Sci, 5(1), 1105.
Joo, E. Y., Kim, K. Y., Kim, D. H., Lee, J. E., & Kim, S. K. (2016). Iron deficiency anemia in infants and toddlers. Blood research, 51(4), 268-273 .
Rosmadewi, R. (2017). Perbedaan Kadar Hemoglobin Dan Hematokrit Bayi Baru Lahir Antara Pengkleman Tali Pusat Segera Dan Tertunda. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 12(2), 197-202
Hutchon, D. J. (2012). Immediate or early cord clamping vs delayed clamping. Journal of Obstetrics and Gynaecology, 32(8), 724-729
Duley, L., & Batey, N. (2013). Optimal timing of umbilical cord clamping for term and preterm babies. Early human development, 89(11), 905-908
Garland, D. (2017). Revisiting Waterbirth.Macmillan International Higher Education.
World Health Organization. (2014). Guideline: delayed umbilical cord clamping for improved maternal and infant health and nutrition outcomes. World Health Organization.
Varney, H., (2010). Buku Ajar Asuhan Kebidanan.Jakarta : Salemba Medika. 45-51.
Arma, N., Ariadi, Y., & Evareny, L. (2016). Perbedaan Kadar Hemoglobin dan Hematokrit Bayi Baru Lahir Akibat Perbedaan Waktu Penjepitan Tali Pusat. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(1).
WHO, (2012). Guidline for optimal timing of cord clamping for the prevention of iron deficiency anaemia in infants. Geneva, World Health Organization.
Cunningham, et al. (2014). Embryogenesis and Fetal Morphological Development dalam Williams Obstetrics 24th edition.Mc-Grawhill Education.
Kaempf, J. W., Tomlinson, M. W., Kaempf, A. J., Wu, Y., Wang, L., Tipping, N., & Grunkemeier, G. (2012). Delayed umbilical cord clamping in premature neonates. Obstetrics & Gynecology, 120(2 Part 1), 325-330.
World Health Organization. (2012). Guidelines on basic newborn resuscitation.
Andersson, O. L. A. (2013). Effects of delayed versus early cord clamping on healthy term infants (Doctoral dissertation, Acta Universitatis Upsaliensis).
Sommers, R., Stonestreet, B. S., Oh, W., Laptook, A., Yanowitz, T. D., Raker, C., &Mercer, J. (2012). Hemodynamic effects of delayed cord clamping in premature infants. Pediatrics, 129(3), e667-e672.
Tanmoun, N. (2013). The hematological status between early and delayed cord clamping after normal delivery in term infants at Damnoen Saduak Hospital. Thai Journal of Obstetrics and Gynaecology, 63-71.
Artha, I. B. R. K., Kemara, K. P., & Megadhana, I. W. (2013). Penundaan Penjepitan Tali Pusat sebagai Strategi yang Efektif untuk menurunkan Insiden Anemia Defisiensi Besi pada Bayi Baru Lahir. E-Jurnal Medika Udayana, 1615-1631.
Chaparro, C. M. (2011). Timing of umbilical cord clamping: effect on iron endowment of the newborn and later iron status. Nutrition reviews, 69(suppl_1), S30-S36.
Alan, S., Arsan, S., Okulu, E., Akin, I. M., Kilic, A., Taskin, S., & Atasay, B. (2014). Effects of umbilical cord milking on the need for packed red blood cell transfusions and early neonatal hemodynamic adaptation in preterm infants born≤ 1500 g: a prospective, randomized, controlled trial. Journal of pediatric hematology/oncology, 36(8), e493-e498
Yanti, Y. E., Isnaini, N., & Yuliasari, D. (2017). Pengaruh Penundaan Pemotongan Tali Pusat Dengan Peningkatan Kadar Hemoglobin Dan Hematokrit Dalam Darah Di Bidan Praktik Swasta (Bps) Rosbiatul Wilayah Kerja Puskesmas Susunan Baru Kota Bandar Lampung Tahun 2017 Jurnal Kebidanan Malahayati, 3(4).
Agustini, S., & Roeslani, R. D. (2016). Penundaan Penjepitan Tali Pusat pada Bayi Baru Lahir Cukup Bulan. Sari Pediatri, 17(5), 384-390.
Copyright Notice
Pernyataan Hak Cipta dan Lisensi
Dengan mengirimkan manuskrip ke Jurnal Sehat Mandiri, penulis setuju dengan kebijakan ini. Tidak diperlukan persetujuan dokumen khusus.
Hak Cipta :
Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional
Hak cipta atas artikel apa pun di Jurnal Sehat Mandiri dipegang penuh oleh penulisnya di bawah lisensi Creative Commons CC BY-NC-SA 4.0.
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mempertahankan semua hak mereka atas karya yang diterbitkan, tak terbatas pada hak-hak yang diatur dalam laman ini.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Sehat Mandiri sebagai yang pertama kali mempublikasikan dengan lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA-4.0).
- Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain (misal: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dll), dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada Jurnal Sehat Mandiri.
- Penulis menjamin bahwa artikel asli, ditulis oleh penulis yang disebutkan, belum pernah dipublikasikan sebelumnya, tidak mengandung pernyataan yang melanggar hukum, tidak melanggar hak orang lain, tunduk pada hak cipta yang secara eksklusif dipegang oleh penulis.
- Jika artikel dipersiapkan bersama oleh lebih dari satu penulis, setiap penulis yang mengirimkan naskah menjamin bahwa dia telah diberi wewenang oleh semua penulis bersama untuk menyetujui hak cipta dan pemberitahuan lisensi (perjanjian) atas nama mereka, dan setuju untuk memberi tahu rekan penulis persyaratan kebijakan ini. Jurnal Sehat Mandiri tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas apa pun yang mungkin timbul karena perselisihan internal penulis.
Lisensi :
Jurnal Sehat Mandiri diterbitkan berdasarkan ketentuan Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA 4.0). Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk :
Menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun serta menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan, bahkan untuk kepentingan komersial, selama mereka mencantumkan kredit kepada Penulis atas ciptaan asli.